Tingginya angka kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), di Ponorogo, membuat sebagian sapi mati mendadak . Seperti yang dialami Paini , peternak sapi perah asal desa Krisik Pudak . Menurutnya, tiba tiba sapinya mati belum sempat disembelih . Akhirnya sapi perah tersebut dikubur . Padahal sapi tersebut merupakan indukan .
Lanjut Parni, akibat kematian sapi perah tersebut , membuat dirinya mengalami kerugian hingga puluhan juta, apalagi ini sapi perah yang setiap harinya menghasilkan susu segar . Masih kata Parni, dirinya tidak bisa berbuat banyak dijual juga tidak boleh karena sudah mati .
Sementara itu menurut Erwan Santoso Kepala Desa Krisik mengungkapkan bahwa hingga kini didesanya sudah ada 7 sapi dilaporkan mati, setelah terjangkit PMK . Adanya PMK yang menyerang sapi-sapi perah . Menurut data, di Desa Krisik , populasi sapi perah mencapai 1100 ekor, sedangkan 255 diantaranya terpapar PMK.
Sementara data Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Peternakan (Dispertahankan) Kabupaten kurang dari satu persen sapi yang mati karena PMK dari 1000 sapi yang terjangkit PMK .
