Setidaknya 26 hektar areal persawahan yang tersebar di 5 kecamatan yakni Slahung, Balong, Jambon, Kauman dan Sukorejo terancam panen padinya mundur. Pasalnya tanah diwilayah tersebut mengalami asem-aseman.
Suwarni, Koordinator petugas pengendali organisme tanaman dinas pertanian, ketahanan pangan dan perikanan ( Dipertahankan) mengatakan kejadian tersebut para petani menyebutnya asem asem. Penyebabnya, karena lahan pertanian sulit dikeringkan dan selalu tergenang air karena hujan dengan intensitas tinggi.
Dampaknya keasaman atau PH pada tanah menjadi di bawah 5 dan berpengaruh pada pertumbuhan pada padi. ALhasil panen padi bisa mundur dari semestinya. Menurutnya untuk mengatasi tersebut bisa dibuatkan saluran pembuangan air. Selain itu pemberian mikroorganisme agar bisa mengaktifkan lagi mikroorganisme yang ada tanah.
Nantinya, langkah tersebut diharapkan bisa mengembalikan keasaman tanah. Suwarni menambahkan, hal itu sebaiknya dilakukan petani sebelum masa tanam padi.
