Pasar Pahing Mulai Ditutup, Banyak Pengunjung Kecele

Kurangnya sosialisasi menyebabkan pengunjung pasar hewan Jetis atau pasar pahing kecele. Mereka tidak tahu jika pasar hewan terbesar di Ponorogo tersebut mulai ditutup Jumat (10/6/22). Padahal mereka datang dari jauh sehingga harus kecewa ketika melihat pintu pasar tertempel selembar kertas yang mengumumkan pasar tutup.


Gunawan pedagang sapi asal Selur Ngrayun mengatakan, dirinya tidak tahu kalau pasar sapi ditutup. Beruntung dirinya datang sendiri tanpa bawa hewan ternaknya karena datang ke pasar hanya berniat mengecek harga sapi terkini. 

Sementara Supri, salah satu pedagang sapi asal Balong saat ditemui di lokasi  juga mengatakan kecewa dengan penutupan pasar sapi di Kecamatan Jetis. Pasalnya akan berpengaruh pada pendapatannya. Dirinya tak bisa bertransaksi secara online karena tidak terbiasa, sehingga bingung mau melakukan apa, apalagi sebentar lagi juga pendaftaran anak sekolah. Harga sapi pun kata Supri turun sekitar 40 persen yang semula Rp25 juta kini harganya berkisar Rp17 juta-an. 

Bukan hanya pedagang sapi yang kecewa dengan penutupan tersebut tapi juga pembeli. Jemani, warga Ngrayun mengatakan jauh jauh datang bersama anaknya mengendarai motor pergi ke pasar sapi Jetis untuk membeli sapi. 

Tapi nyatanya sampai di lokasi pasar pahing Jetis tutup. Dirinya tidak tahu akan membeli sapi dimana lagi padahal rencananya jika memperoleh sapi akan digunakan untuk hajatan. 

Sementara dari pantauan jurnalis Gema Surya FM, pasar kambing yang letaknya di sebelah selatan perempatan Jetis masih buka. Banyak pedagang yang berjualan di dalam pasar maupun di pinggir jalan. (yd/rl)