
BPBD Ponorogo mulai petakan wilayah kekeringan di musim kemarau ini. Desa Duri kecamatan Slahung, awal Agustus nanti diprediksi terdampak kekeringan. Indikasinya beberapa sumur warga debit airnya mulai mengecil.
Agung Prasetyo, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, mengakui bahwa kekeringan di Ponorogo sering kali diawali di Desa Duri setiap tahunnya. “Kami sudah melakukan assessment potensi kekeringan di beberapa wilayah selain Desa Duri dan Senepo di Kecamatan Slahung. Hasilnya, ada beberapa kecamatan yang masuk dalam kategori rawan kekeringan, seperti Desa Belang di Kecamatan Bungkal, serta Desa Karangan dan Dayakan di Badegan,” ungkap Agung.
BPBD Ponorogo mengimbau kepada kepala desa setempat untuk terus memantau kondisi debit air di masing-masing desa. “Jika diperlukan droping air, kami mohon segera menghubungi BPBD dengan surat resmi,” tambahnya.
Menurut Agung, tahun lalu tercatat setidaknya 17 dukuh di 8 desa dari 6 kecamatan yang mengalami kekeringan dan membutuhkan bantuan droping air bersih.
Sekedar informasi, Kabupaten Ponorogo masuk dalam 13 Kabupaten/Kota di Jawa Timur yang masuk dalam siaga kekeringan tahun ini, berdasarkan hasil assessment dari BPBD Provinsi Jawa Timur. Kabupaten lain yang termasuk dalam kategori siaga kekeringan antara lain Bangkalan, Bojonegoro, Lamongan, Jombang, Blitar, Bondowoso, Pacitan, Malang, Sampang, Pamekasan, Trenggalek, dan Gresik.