Kematian lajang berusia 37 tahun ini telah terjadi 1,5 bulan lalu dan ia telah dimakamkan di TPU Desa Poko, Kecamatan Jambon. Akibatnya, Satreskrim Polres Ponorogo dan tim dokter kepolisian dari RS Bhayangkara Kediri terpaksa membongkar makam tersebut untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Supriono, Kepala Desa Ngumpul, menjelaskan bahwa awalnya Jiono dilaporkan meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal di jalan desa. “Saat itu, keluarga sudah menerima kejadian tersebut dengan menandatangani surat dari pihak kepolisian, karena Jiono sendiri sering jatuh saat berkendara motor,” ujar Supriono.
Namun, menurut Supriono, berkembang desas-desus di masyarakat bahwa Jiono meninggal dunia karena cekcok setelah mabuk-mabukan dengan teman-temannya. Hal ini membuat lima temannya yang berada di lokasi kejadian merasa ketakutan. Hingga akhirnya, keluarga Jiono melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian.
Pihak kepolisian pun telah mengamankan lima orang tersebut untuk diperiksa lebih lanjut. Supriono mengatakan pihaknya keluarga berharap kasus ini diusut tuntas dan hukum ditegakkan
