Cerita Saksi Yunus Indriawan, Orang Pertama yang Dimintai Tolong Evakuasi Mayat Jiono ke Puskesmas
Salah satu saksi mata, Yunus Indriawan, warga Desa Ngumpul, Kecamatan Balong, menceritakan detik-detik saat ia menemukan Jiono tergeletak di pinggir jalan desa setempat pada 6 April 2024 lalu. Yunus, yang dikenal sering mengantar orang sakit, mengingat kejadian tersebut terjadi 3 hari sebelum Idul Fitri.
Yunus menceritakan bahwa pada malam itu, sekitar pukul 2 dini hari, ia mendapat telepon yang meminta bantuannya untuk mengantar seseorang ke Puskesmas Balong.
“Saya baru pulang dari memancing sekitar jam 1 dini hari, dan tiba-tiba ada yang menelpon meminta bantuan. Saya langsung berangkat ke lokasi kejadian,” ujar Yunus.
Saat tiba di lokasi, Yunus menemukan Jiono sudah tergeletak di pinggir jalan desa. Yunus sempat bertanya kepada lima teman Jiono yang ada di tempat kejadian, namun mereka mengaku tidak tahu bagaimana kejadian tersebut bisa terjadi. Yunus mencatat bahwa keenam orang tersebut, termasuk Jiono, tercium bau alkohol.
“Saat diangkat, saya melihat luka di kepala bagian belakang dan pelipis kanan dan kiri Jiono berdarah,” tambahnya.
Korban segera dibawa ke Puskesmas Balong, namun menurut petugas yang berjaga, Jiono sudah meninggal dunia dalam perjalanan. Pada saat itu, Yunus tidak mencurigai apapun mengenai kematian Jiono, terutama karena keluarga korban juga menginformasikan bahwa Jiono sering mengalami jatuh sendiri saat berkendara.
Namun, desas-desus tentang kejanggalan kematian Jiono berkembang di masyarakat sekitar. Kematian Jiono dikatakan tidak wajar karena terjadi bukan di lokasi kecelakaan tunggal, melainkan di lokasi yang berbeda. Kabarnya, sebelum meninggal, Jiono sempat terlibat cekcok dengan lima temannya.
Kasus ini semakin mengundang perhatian setelah pihak keluarga meminta pembongkaran makam untuk penyelidikan lebih lanjut. Satreskrim Polres Ponorogo dan tim dokter kepolisian dari RS Bhayangkara Kediri telah melakukan pembongkaran makam untuk mengungkap kebenaran di balik kematian Jiono.