Ancaman Serangan Wereng Bikin Petani di Desa Jimbe Jelang Panen Galau
Para petani di Desa Jimbe, Kecamatan Jenangan galau jelang masa panen. Namun, bukan karena takut harga gabah anjlok, melainkan karena ancaman serangan wereng yang mengintai tanaman padi mereka.
Miftahul Janah, salah satu petani di wilayah tersebut, mengungkapkan kekhawatirannya menyusul adanya indikasi serangan wereng pada tanaman padi yang sudah menguning di lahan pertaniannya. Ia melihat satu baris tanamannya yang mulai diserang wereng, dan jika tidak segera ditangani, dikhawatirkan akan menyebar ke tanaman lainnya.
Berdasarkan pengalamannya, serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) jenis wereng bisa menghabiskan bulir padi hanya dalam waktu semalam dengan cara menghisapnya, membuat bulir padi menjadi kosong alias kopong.
Para petani di Desa Jimbe telah berupaya untuk memerangi serangan wereng ini. Mereka menggunakan berbagai metode, mulai dari menyemprotkan obat-obatan hingga melakukan penyiraman dengan larutan kembang parem. Namun, serangan OPT silih berganti dari masa tanam hingga menjelang masa panen.
Sebelumnya, petani di daerah tersebut juga menghadapi masalah serangan beluk dan burung emprit. Kondisi ini membuat mereka merasa pusing dan khawatir akan dampaknya terhadap hasil panen.
“Semoga serangan wereng ini dapat dikendalikan agar tidak mempengaruhi produksi padi kami,” ungkap Miftahul Janah.