Hadapi Bencana Hidrometeorologi, OPD Pemkab Rapatkan Barisan
Menghadapi musim hujan, Pemkab Ponorogo mengumpulkan instansi terkait untuk menghadapi bencana yang sering melanda Ponorogo di ruang Bantarangin lantai 8, gedung Graha Krida Praja Kamis (30/11) siang.
Kota Reog dinilai seperti supermarket bencana misalnya banjir, puting beliung, longsor, ataupun bencana lainnya akibat bencana hidrometeorologi. Misalnya terjadi angin puting beliung dan hujan intensitas tinggi yang merusak 29 bangunan di Tugu Nongko, Desa Tugurejo, Slahung Sabtu (25/11) lalu.
Seperti yang diakui Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, pihaknya sengaja mengumpulkan pihak terkait untuk antisipasi sekaligus kesiapan menghadapi musim hujan yang datang.
Menurutnya masyarakat juga diminta berpartisipasi untuk antisipasi bencana. Misalnya dengan melakukan kerja bakti membersihkan aliran air sungai yang banyak sampahnya.
Selain itu, titik atensi yang biasanya terjadi banjir dari aliran sungai yakni Maguan Sambit, sungai Keyang Jabung, Pengkol, yang dijadikan perhatian saat ini.
Sekedar informasi, BMKG peringatkan bencana hidrometeorologi di wilayah Jawa Timur yang diprediksi mulai 25 November hingga 2 Desember 2023. BMKG mengeluarkan peringatan adanya bencana hidrometeorologi, yakni hujan lebat, tanah longsor, banjir, angin puting beliung, dan petir, dimana Ponorogo termasuk wilayah yang terdampak. (yd/rl/ab)