Jelajah

Cuaca Panas Puluhan Hektar Tanaman Cabe di Ronosentanan Siman Mati

Nasib kurang beruntung dialami sejumlah petani cabe di Desa Ronosentanan, Siman. Ditengah harga cabe dipasaran naik, mereka justru rugi lantaran gagal panen.

Sedikitnya 40 hektar tanaman cabe mati membusuk. Bahkan sejumlah petani harus mencabuti tanaman cabe yang berusia 4 sampai 5 bulan tersebut yang semestinya sudah masuk masa panen raya.

Rochim salah satu petani cabe mengakui banyak tanaman yang mati diperkirakan karena cuaca panas. Selain itu juga akarnya membusuk kena jamur. Dirinya dan petani lain hanya bisa pasrah dan mencabuti tanaman cabai yang sudah mati dan yang tak bisa lagi diselamatkan/.

Jika tidak rusak, dalam sekali panen satu kotak biasanya dapat menghasilkan 70 – 90 kilogram, setiap 5 hari sekali panen.

“sekarang keadaan seperti ini mungkin satu kotak 1 sampai 2 kilogram sudah untung,” imbuhnya.

Sementara itu menurut Kepala Desa Ronosentanan Agung Priyanto, matinya tanaman cabe para petani ini sudah terjadi sejak awal bulan Oktober lalu. Bahkan luas lahan yang tanaman cabe rusak lebih dari 40 hektar.

Kini petani terpaksa mengganti tanaman cabe dengan tanaman lain, seperti jagung sambil menunggu masa tanam padi. (yd/rl/ab)