Jelajah

Harga Cabe Mahal tidak Dinikmati Petani Ponorogo

Mahalnya harga cabe rawit saat ini tidak serta merta dinikmati sejumlah petani lombok di Ponorogo. Pasalnya mereka baru tanam cabe antara usia 40 hingga 50 hari. Sehingga rata-rata lombok yang ada di pasaran saat ini dari luar daerah.

Samiran, petani cabe asal Desa Besuki Sambit mengatakan, lahannya saat ini masih ditanami kacang dan sebagian ditanami cabe dengan umur 40 hari. Karenanya saat harga cabe mahal dirinya tidak memiliki panenan sama sekali. Padahal dengan harga cabe hingga diatas Rp70 ribu menguntungkan petani.

Diakui dirinya sempat tidak tanam lantaran pernah rugi saat harganya jatuh beberapa waktu lalu. Saat itu terjadi panen raya sementara ada serangan lalat buah. Untungnya harga kacang panjang saat ini bagus dimana di tingkat petani mencapai Rp7.000 per kg-nya.

Sementara informasi yang disampaikan Munif, pedagang sayuran di Pasar Sumoroto harga cabe cukup fluktuatif. Sempat tembus Rp72 ribu pekan lalu, namun Rabu (1/11) turun sekitar Rp4.000 per kg-nya atau di angka Rp68 ribu per kg-nya.

“Hari ini turun agak drastis itu mungkin kemarin permintaan itu turun,” jelasnya. 

Kendati begitu, harga di antara pedagang satu dengan lain bisa jadi tak sama. Diakui cabe yang ada di pasaran saat ini rata-rata dari Kediri. (rl/ab)