Skip to content
Gema Surya FM

Gema Surya FM

Inspiratif, Akurat

Berita Terkini

  • Pertamina Tambah Pasokan Gas LPG 3 Kilogram, Pastikan Stok Aman Saat Idul Adha
  • Balon Udara Tanpa Awak Jatuh di Pemukiman Warga Kelurahan Tonatan, Membuat Warga Panik
  • Meningkat, Perolehan Hewan Qurban Idul Adha PDM Ponorogo Tahun Ini
  • Katijo Hanyut di Sungai Gedangan, Tim SAR Gabungan Lakukan Operasi Pencarian
  • Dukung Upaya Pemerintah Hentikan Polusi Plastik, PDA Ponorogo Konsisten Gunakan Daun Jati untuk Bungkus Daging Qurban
Primary Menu
  • Home
  • Station Info
    • Profile
    • Data Teknik
    • Tarif Iklan
  • News
  • Podcast
  • Live Stream
  • Kontak
ON AIR
  • Home
  • 2023
  • September
  • 11
  • Pertahankan Jajanan Jadul, Kelompok Wanita Trengginas Jaya Kadipaten, Bikin Usaha Jenang Tasbih
  • Jelajah

Pertahankan Jajanan Jadul, Kelompok Wanita Trengginas Jaya Kadipaten, Bikin Usaha Jenang Tasbih

Gema Surya FM Senin 11 September 2023 | 14:33 WIB
Jenang Tasbih, diklaim berasal dari Kadipaten, Babadan.
Dewi (jongkok), sedang memasarkan jenang tasbih yang diklaim berasal dari Kadipaten, Badadan. (Foto/Dewi)

Ingin mempertahankan jajanan tempo dulu yang nyaris punah, kelompok wanita Trengginas Jaya Kadipaten Babadan, bertekad membuat usaha jenang tasbih. Jenang dengan ciri khas dibungkus dengan gedebog kering  lalu dirangkai seperti tasbih tersebut diyakini berasal dari Kadipaten.

“Kami merasa prihatin, karena sekarang ini sudah sedikit terlupakan dan tidak ada peneruskan. Kami berinisiatif untuk menghidupkan kembali biar tidak punah,” jelas Dewi, ketua kelompok wanita Trengginas Jaya. 

Dewi bilang jajanan jadul itu dulunya dijual mbah-mbahnya waktu Ponorogo masih dilalui kereta api. Bahkan sampai sekarang masih ada yang produksi yakni Mbah Tukiyah yang usianya sudah 80 tahun.

Hanya saja lantaran Mbah Tukiyah sudah sepuh dan tak mampu lagi memasarkan dagangannya, akhirnya pihaknya membantu. Tujuannya, selain  mengenalkan kepada generasi muda, juga mempertahankan jajanan khas asli Kadipaten, yakni jenang tasbih.

“Kalau menurut sesepuh di sini, jenang tasbih di sini adalah generasi keempat,” imbuhnya. 

Pihaknya menjadikan Mbah tukiyah sebagai guru. Lansia tersebut kabarnya merupakan generasi ke empat di keluarganya yang masih membuat jenang tasbih atau dulunya dikenal dengan jenang kepet. (rl/ab) 

Bagikan :
        

Continue Reading

Previous: Polisi Berhasil Ungkap Kasus Curanmor di Desa Tegalsari Jetis
Next: Awas Peredaran Uang Palsu, Sudah Sasar Sejumlah Pedagang Pasar

Related Stories

HS
  • Jelajah

Pertamina Tambah Pasokan Gas LPG 3 Kilogram, Pastikan Stok Aman Saat Idul Adha

Gema Surya FM Sabtu 7 Juni 2025 | 11:48 WIB
bal
  • Headline
  • Jelajah

Balon Udara Tanpa Awak Jatuh di Pemukiman Warga Kelurahan Tonatan, Membuat Warga Panik

Gema Surya FM Sabtu 7 Juni 2025 | 11:36 WIB
Sp
  • Jelajah

Meningkat, Perolehan Hewan Qurban Idul Adha PDM Ponorogo Tahun Ini

Gema Surya FM Sabtu 7 Juni 2025 | 10:10 WIB

Dengarkan siaran Gema Surya FM melalui live streaming dan simak berita-berita terkini Kabupaten Ponorogo dan sekitarnya
  • Profile
  • News
  • Tarif Iklan
  • Live Streaming
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Babadan
  • Badegan
  • Balong
  • Bungkal
  • Jambon
  • Jenangan
  • Jetis
  • Mlarak
  • Kauman
  • Ngebel
  • Ngrayun
  • Ponorogo
  • Pulung
  • Sambit
  • Sawoo
  • Sampung
  • Siman
  • Slahung
  • Sooko
  • Sukorejo
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.