14,5 Hektar Lahan Padi Diserang Penggerek Batang, Terancam Produksinya Turun
Belasan hektar tanaman padi di Jetis dan Mlarak terancam produksinya turun menyusul serangan hama penggerek batang atau Beluk. Data yang disampaikan Suwarni, koordinator POPT dinas pertanian ketahanan pangan dan perikanan-Dipertahankan Pemkab menyebut total luas tanaman yang diserang mencapai 11 hektar dimana untuk Mojorejo dan Coper mencapai 5,2 hektar dan di Mlarak, Jorsan dan Ngrukem sekitar 5 hektar.
Dijelaskan tanaman padi yang diserang sudah dalam fase generatif sehingga sulit dikendalikan. Jika terjadi pada saat pembentukan malai, maka malai akan berwarna putih disebut dengan Beluk. Sebenarnya ada 14, 5 hektar yang dilaporkan kena serangan Beluk. Tapi setelah dicek, 3 hektar yang ada di Sampung, serangan masih memasuki fase vegetatif sehingga masih berupa sundep dan bisa diatasi sebelum ke fase generatif.
Hama Sundep biasanya menyerang tanaman padi sebelum masa berbunga (fase vegetative). Tanaman yang sudah terserang hama sundep biasanya memiliki gejala daunnya menguning. Makin parah serangan, warna kuningnya makin tua dan batangnya terpotong, sehingga tanaman mudah dicabut. Tahap berikutnya batang menjadi kering dan tanaman akan mati.
Lebih lanjut dikatakan hama penggerek batang padi atau yang biasa disebut Sundep / Beluk merupakan hama utama pada tanaman padi, baik pada musim tanam ke – 1 (rendeng) terlebih saat musim tanam ke – 2 (gadu. Meski begitu sebenarnya bisa dicegah andai saja petani jeli. Kemunculan atau tanda awal adanya Sundep bisa dilihat dari adanya ngengat penggerek di tanaman padi. Ngengat Penggerek biasa disebut Klaper oleh para petani.
Ngengat akan menempatkan telur di permukaan daun padi dan bila menetas si larva akan masuk ke dalam jaringan tumbuh tanaman yang akan memakan jaringan batang sehingga membuat batang padi mengering dan mati. Karenanya jika pada tanamannya sudah muncul klaper mestinya harus segera ada gerakan. Selain itu petani juga bisa mencoba dengan persemaian kering atau dry di sekitar rumah. Pengendalian hama ini tak bisa sesaat harus dilakukan sejak awal dan berkelanjutan.