Jelajah

308 Warga Ponorogo Kena DB, 2 Diantaranya Meninggal Dunia

Sedikitnya 2 nyawa melayang akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) sepanjang tahun 2022. Anik Setyarini, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan mengatakan, kedua korban masing-masing warga Kecamatan Jenangan berusia 33 tahun dan Babadan, 35 tahun.

Jika dilihat secara usia termasuk produktif dimana semestinya daya tahan tubuh itu tinggi namun justru halĀ  itu yang berbahaya. Karena ketika panas turun, pasien menganggap sudah sembuh. Padahal, Bisa jadi panasnya akan naik lagi, yang biasa disebut siklus pelana kuda.

Anik menjelaskan bahwa tahun 2022 lalu, ada 308 warga terjangkit penyakit akibat nyamuk aedes aegypti. Untuk wilayah terbanyak ada dalam wilayah Puskesmas yang berada di Kecamatan Ponorogo kota dan Kecamatan Babadan. Yakni di Kecamatan Ponorogo Kota itu di Puskesmas Ponorogo Utara ada 21 pasien dan Ponorogo Selatan 16 pasien. Sedangkan di Kecamatan Babadan ada di Puskesmas Babadan 21 pasien dan Sukosari 6 pasien.

Menurutnya, data pada tahun 2022 memang naik dibanding 2021 lalu. Untuk 2021 lalu penderita DBD berjumlah 135 pasien. Dengan orang yang meninggal dunia adalah 1 orang. Anik mengungkapkan, biasanya puncak kasus DBD adalah pada Desember dan Januari. Sementara paling rendah adalah pada Agustus sampai September. Sehingga pada bulan September, Dinkes Ponorogo melakukan kewaspadaan.