Jelajah

Chikungunya Menyerang, Dinkes Minta Masyarakat Tak Perlu Panik Berlebihan

Masyarakat diminta tidak perlu panik berlebihan menyikapi munculnya serangan penyakit chikungunya, di beberapa kecamatan. Alasanya, kata Anik Setyarini, kabid pencegahan dan pengendalian penyakit Dinkes, penyakit chikungunya bukan termasuk penyakit mematikan, Bahkan untuk beberapa kasus, pasien tidak harus menjalani rawat inap. Namun, tetap harus diwaspadai. 

Data yang ada di Dinas kesehatan Ponorogo, jumlah penderita chikungunya dari bulan Januari – Desember tercatat ada 244 penderita. Khusus Desember, ada 79 warga yang terpapar penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Albopictus tersebut. Dimana angka itu masih kategori biasa belum mengarah ke kejadian luar biasa ( KLB ).

Ketika disinggung soal fogging, Anik menyampaikan, ketika ada warga yang terindikasi terserang chikungunya, pihaknya tidak serta merta melakukannya. Harus dilakukan pemeriksaan epidemiologi terlebih dahulu. Fogging dilakukan Bila jumlah penderita lebih dari 3, dan ditemukan jentik nyamuk di lingkungan tempat tinggal penderita. Apalagi fogging tidak menyelesaikan masalah. 

Anehnya, tidak semua masyarakat mau menerima fogging. Ada keluarga yang justru menutup pintunya rumahnya rapat -rapat saat petugas berkeliling dari rumah ke rumah. Sehingga fogging tidak efektif. 

Yang bisa dilakukan pasien, agar gejala cepat mereda, disarankan untuk mengkonsumsi makanan bergizi dan mengkonsumsi vitamin, agar daya tahan tubuh meningkat dan tidak mudah kemasukan virus.  Sementara bagi warga masyarakat dihimbau melakukan giat pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).