HeadlineJelajah

Kasus Bongkar Rumah Karena Disharmoni dalam Rumah Tangga Bisa Jadi Ingin Viral di Medsos

Banyaknya kasus rumah dibongkar gara-gara ketidak harmonisan rumah tangga, mengundang komentar pemerhati sosial di Ponorogo, Murdianto. Sejak tahun 2020 tercatat sudah ada 5 kali kasus. Kasus awal di Pengkol Kauman yang sempat viral seakan jadi inspirasi bagi pasangan suami istri  yang rumah tangganya bermasalah. Apalagi masing-masing aktif di media sosial dengan cara rumah dibongkar untuk mendapat perhatian khalayak.

Lanjut Murdianto yang juga dosen di salah satu kampus swasta Ponorogo, saat ini masyarakat terutama pengguna media sosial. Apapun yang viral terkadang menjadi acuan. Hingga pengambilan keputusan akibat ketidakharmonisan, penyelesaiannya dengan pembongkaran. Permasalahan dalam rumah tangga sebenarnya sesuatu yang wajar dan bisa diselesaikan dengan cara komunikasi dan keterbukaan.

Jika sudah tak bisa diselesaikan secara internal keluarga, bisa melibatkan pihak lain seperti keterlibatan tokoh agama untuk mediasi. Murdianto mengungkapkan ketahanan keluarga makin melemah karena tuntutan ekonomi, sehingga salah satu pasangan harus bekerja di negeri orang dari sinilah komunikasi menjadi tidak lancar karena hanya mengandalkan alat telekomunikasi saja. 

Sekedar informasi pembongkaran rumah akibat ketidak harmonisan rumah tangga terjadi awalnya di Desa Pengkol bulan Maret 2020, seminggu kemudian di Jambon. Setelah itu Juni 2021 di Sampung. Kemudian 2 Februari 2022 di Desa Kedung Banteng Sukorejo dan 16 Februari di Desa Karanglo Lor Sukorejo. (yd)