HeadlineJelajah

Kualitas Tembakau Di Balong Turun , Terancam Di Tolak Pabrik

Ratusan petani tembakau di Desa Tatung,  Balong,  Ponorogo terancam merugi .  Ini setelah, hasil panen mereka  , kualitasnya menurun menyusul Hujan yang  datang lebih awal  .  Ulifah salah satu petani mengungkapkan jika kualitas tembakau  turun, karena terdampak  hujan yang turun  3 hari terakhir .

Petani kawatir pihak pabrik menolak membeli  karena  kualitas tidak sesuai  standart  . Jika itu terjadi, terpaksa  petani melempar hasil panennya ke pasar lokal dengan harga murah 10 ribuan .  Padahal jika dibeli pabrik   satu kilogram tembakau   biasa dibeli pabrik  dari  Rp. 20 ribu hingga Rp 36 ribu  cacah kering  dan tergantung kualitas tembakau .

Sementara itu Rudi Sugiharto Kepala Desa Tatung, mengatakan jika ada lebih dari 300 petani di desanya yang menggantungkan hidup dari bertani tembakau . Dengan luasan lahan pertanian tembakau sekitar 50 hektar didesanya dan capaian hasil panen perhektar mencapai 3,5 sampai 5 ton perhektarnya maka potensi panen raya tembakau di desanya bisa mencapai 200 Ton permusim panen .

Namun musim hujan datang terlalu cepat seperti ini potensi panen petani perhektar hanya berkisar dua ton perhektarnya .  Selain itu proses pengeringan kata Rudi yang masih menggunakan cara tradisional dan mengandalkan alam juga menjadi kendala jika tembakau harus dipanen pada musim penghujan .

Tembakau yang keringnya kurang maksimal akan berwarna kemerahan dari seharusnya berwarna kekuningan untuk tembakau kualitas terbaik .  Rudi berharap agar pabrik masih tetap mau menerima tembakau dari para petani tembakau didesanya sehingga petani tidak akan kesulitan untuk memasarkan hasil panennya .