Jelajah

Tape Madu Paringan Produk Desmigratif Yang Sudah Go International

Dua Tahun ditetapkan menjadi Desa Migran produktif (Desmigratif) Desa Paringan Jenangan berhasil menciptakan produk unggulan yang sudah Go International, produk tersebut adalah tape madu Paringan dimana pemasarannya sudah sampai ke Taiwan dan Hongkong. Tak kurang dari 300 besek dikirim kedua Negara tersebut setiap Minggunya, menariknya lagi produk UMKM tersebut berasal dari kelompok Pekerja migran Indonesia (PMI) yang telah purna. 

Wendy Kepala Desa Paringan menceritakan awalnya produksi tape singkong itu dijual di Pasar dengan cara dipukul berangkat jam 2 malam hingga pulang jam 5 sore, hanya saja saat ini pelakunya sudah lansia sehingga tak mampu meneruskan usahanya padahal sangat laku pada masanya. Untuk itu pihaknya berusaha untuk membangkitkan kembali melalui tape madu paringan, ternyata disambut Pasar luar biasa hingga akhirnya dibawa dan dikirim kepada PMI yang berada di luar Negeri mengingat tape madu paringan memiliki daya tahan hingga 10 hari. Selain ke luar Negeri UMKM Desmigratif Paringan ini juga memasarkan produknya ke Pasar lokal Ponorogo dengan tambahan produksi olahan lainya seperti aneka keripik dari ketela.

Sebagai tambahan informasi, Kemnaker memuji keberhasilan program Desmigratif yang mampu mengubah Desa Paringan menjadi lebih maju dan produktif. Sedangkan Desmigratif adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara terpadu antara Kemnaker beserta seluruh Kementerian dan lembaga serta Pemerintahan Desa, sasarannya yaitu pelayanan bagi  PMI yang akan berangkat ke luar Negeri, PMI Purna, dan keluarga PMI, di Desa Paringan sendiri 80 persen warganya merupakan PMI baik yang aktif dan yang sudah purna, yang masih aktif bekerja di luar Negeri sekitar 400 an warga.