HeadlineJelajah

Program Vaksinasi Ibu Hamil, Hanya Bisa Sasar 50 Persen Dari Target

Program vaksinasi ibu hamil yang digelar Dinas kesehatan kurang mendapat respon positif dari kalangan ibu hamil – bumil. Buktinya, dari target 3003 bumil, hanya sekitar 1500 an yang bersedia divaksin covid 19. Selebihnya tidak bersedia datang, dengan alasan takut beresiko terhadap janin yang dikandungnya. Lies Suwarni, kepala seksi kesehatan keluarga dan gizi masyarakat, mengaku prihatin dengan rendahnya capaian dimana hanya 50 persen yang berhasil disasar. Padahal, vaksinasi tidak akan berpengaruh pada perkembangan janin, melainkan sangat bermanfaat untuk kesehatan ibu hamil.

Ibu hamil merupakan kelompok yang beresiko tertular covid 19, bahkan angka kematiannya meningkat di era pandemi ini. Berdasarkan data dari 28 kematian ibu hamil, 25 orang karena positif covid 19. Hanya saja pihaknya akan terus gencar melakukan sosialisasi dan edukasi. Karena ini merupakan program awal untuk ibu hamil sehingga kadang akan sulit diterima. Sementara untuk yang sudah divaksinasi, menunggu 4 minggu untuk pemberian dosis kedua. Kalau nanti saat dosis kedua, ternyata  sudah melahirkan bayi, tidak jadi masalah, karena masih bisa diberikan.

Sementara itu Rahayu Retno, salah satu bumil asal Babadan yang menjadi peserta vaksin mengatakan sempat takut, namun demi kesehatannya dan bayi yang dikandung, terpaksa ikut. Wanita 29 tahun tersebut mengaku mendaftar  melalui pemerintah desa. Saat ini usia kandungannya memasuki 25 minggu dan berharap  terhindar dari covid 19. Karena masuk kelompok yang beresiko tertular covid 19, dinas kesehatan akhirnya memprioritaskan ibu hamil untuk segera divaksinasi. Selasa 31 bulan Agustus, rencananya menyasar 3003  ibu hamil dengan usia kandungan lebih dari 13 minggu. Adapun tempat vaksinasi di balai desa masing-masing dimana bumil tersebut tinggal.