Belasan Warga Kelurahan Mangkujayan Terserang Chikungunya
Bukan hanya perang melawan covid di masa pandemi ini, Dinas Kesehatan ( Dinkes ) juga perang terhadap penyakit chikungunya. Bahkan dari data Dinkes, sudah ada belasan warga di kelurahan Mangkujayan yang terserang penyakit yang diakibatkan oleh gigitan nyamuk Aedes albopictus tersebut.
Edy Kusnanto – Kasi Pencegahan Dan pengendalian Penyakit Menular Dinkes, menuturkan, sesuai data, angka penderita juga mengalami peningkatan. Januari lalu hanya ada 13 penderita, untuk Februari 2021 angkanya bertambah menjadi 18 orang. Mereka terdeteksi bertempat tinggal di jalan Jawa dan jalan Kalimantan. Diakui, cikungunya pernah ada di Ponorogo tahun 2017, kemudian mereda. Dan kini, setelah 3 tahun, kini mulai muncul lagi.
Ditambahkan Edy Kusnanto, meski tidak menyebabkan kematian namun upaya pencegahan terus dilakukan. Salah satunya dengan fogging. Fogging mesti dilakukan karena vektor penularannya sama dengan Demam berdarah yakni dari nyamuk Aedes aegypti dan Aides Albopictus. Sementara chikungunya ditandai dengan demam, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri otot, bahkan bila parah menyebabkan penderitanya tidak bisa berjalan.