Kesadaran warga Ponorogo untuk memilah-milah sampah dari organik dan anorganik masih rendah, sampah rumah tangga yang dibuang ke tempat pembuangan sampah-TPS masih campur baur sehingga petugas kebersihan yang harus memisahkannya. Kondisi tersebut disampaikan Joko Hartono Kepala seksi persampahan sarana dan prasarana sampah domestik Dinas lingkungan hidup menyikapi keluhan kontainer sampah yang ada sering meluber ke jalan jalan.
Kata Joko, sebenarnya petugas selalu ready untuk membersihkan sekitar jam 4 pagi. tetapi sayangnya warga saat membuang sampah asal buang saja bahkan sering hanya ditaruh di dekatnya saja tanpa dimasukan ke kontainer. Andai saja warga dari rumah sudah memilah antara sampah kering dan basah, maka sampai kontainer petugas tinggal memasukan ke bak truk untuk diangkut ke tempat pembuangan akhir. Di TPA mrican nanti tinggal memisahkan, yang sampah organik untuk pupuk sedangkan yang anorganik didaur ulang kembali.
Untuk itu pihaknya terus melakukan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat, bahkan saat ini sudah ada 27 bank sampah aktif di sejumlah Desa dan Kelurahan agar warganya bisa memanfaatkan sendiri sampah hasil rumah tangga, disamping itu pihaknya juga terus sosialisasi dengan siaran keliling maupun melalui kelompok kelompok warga saat menggelar pertemuan.
