Dinilai Lebih Menguntungkan, Petani Mulai Beralih dari Jagung ke Kacang Tanah
Serangan ulat pada tanaman jagung yang acapkali muncul, membuat petani di Kalimalang Sukorejo mengalihkan tanamannya ke kacang tanah. Seperti yang dilakukan oleh Riyadi, salah satu petani dari Desa Kalimalang Sukorejo ini. Dirinya lebih memilih bercocok tanam kacang tanah karena dinilai lebih menguntungkan.
Sebelum menanam kacang tanah, petani muda yang merupakan Kepala Desa (Kades) Kalimalang ini juga menanam jagung seperti petani kebanyakan. Hanya saja, areal tanaman jagung tiba-tiba diserbu ulat grayak. Sebab tak ingin menanggung rugi yang lebih besar, dirinya lantas berubah pikiran.
Dimana, dari hasil pengamatannya, menanam kacang tanah lebih gampang dan bisa menjadi tanaman alternatif lain. Dijelaskan, kacang tanah lebih mudah dalam perawatan, dan lebih tahan terhadap hama serta penyakit. Masa tanamnya-pun hampir sama dengan tanaman jagung. Selain itu, kelebihan bercocok tanam kacang tanah, pemasarannya gampang, karena ada pedagang yang siap untuk membelinya kapan saja. Disisi lain, aktu memanen juga tidak perlu terburu-buru. Apabila tanaman jagung, habis dipetik harus langsung dijual. Sementara kacang tanah bisa dipanen sewaktu-waktu dan dapat disimpan dulu lebih lama.
Karena itulah, pihaknya juga mendorong kepada para petani lain, untuk menjadikan kacang tanah sebagai tanaman alternatif selain jagung.