Para penggemar nasi tiwul harus merogoh kocek lebih dalam, masalahnya harga tiwul instan saat ini naik drastis dibanding sebelumnya. Dulu, sekitar 10 an tahun lalu, harga tiwul instan maksimal hanya sekitar 7 – 8 ribu rupiah per kilonya. Sementara saat ini bisa menembus 20 ribu lebih. Heni Purwandari salah satu pengusaha tiwul instan dari Binade Ngrayun menyampaikan, kenaikan harga tiwul instan yang terbilang tinggi itu bisa jadi karena sulitnya mencari bahan baku. Ngrayun, dulunya dikenal sebagai sentra produksi ketela pohon, bahan baku tiwul instan, tapi karena harga ketela semakin lama semakin turun, banyak warga yang beralih menanam porang karena lebih menguntungkan. Karena itu Dirinya terpaksa harus mencari bahan baku tiwul instan dari daerah Sawoo.
Selain sulitnya mencari bahan baku, dirinya dihadapkan pada proses produksi tiwul instan yang lumayan sulit. Tidak semua warga bisa mengolah ketela pohon menjadi produk tiwul instan, diperlukan keahlian khusus agar tiwul instan yang dihasilkan layak dan enak untuk dikonsumi. Ditambahkan oleh Heni, meski harga tiwul instan membumbung tinggi, tidak mengurangi minat penyuka tiwul untuk berburu makanan favoritnya itu. Rata-rata penggemar tiwul miliknya, berasal dari warga asli Ponorogo yang merantau ke luar daerah maupun yang ada di luar negeri.