Warga yang positif terkena chikungunya di dukuh Trenceng desa Mrican Jenangan hanya 6 orang. Jumlah itu jauh seperti yang disampaikan media selama ini dimana mencapai 200 orang.
Anik Setyorini, Kabid P2P dinas kesehatan Ponorogo menyampaikan setelah menerima laporan ada ratusan warga yang kena chikungunya pihaknya turun ke lokasi untuk melakukan test rapid diagnostic test – RDT.
Dari 65 yang di lakukan test, 6 warga positif, 7 orang terdiagnosis klinis dan sisanya karena penyakit lain. Penyakit lain yang dimaksud bisa jadi rematik lantaran gejalanya hampir sama dengan serangan chikungunya yakni nyeri di bagian persendian.
Sejak awal di Puskesmas Setono sendiri melaporkan, hanya 13 warga yang kena chikungunya sehingga ketika ada kabar yang terserang 200 orang sempat membuatnya kaget.
Kendati demikian, serangan chikungunya tetap harus diwaspadai lantaran penyebab nya sama dari gigitan nyamuk aides. Dikhawatirkan karena gejalanya juga sama, bisa jadi terkena demam berdarah yang tentu bisa berdampak pada kematian jika tidak tertangani.
Setelah dipastikan ada 6 warga yang kena chikungunya lanjut Anik, Pihaknya bersama warga dan pemerintah desa setempat melakukan gerakan PSN dan juga fogging. Mereka yang positif terkena, dilakukan pengobatan sesuai dengan keluhannya. Dijelaskan bukan hanya Mrican saja yang warganya kena chikungunya namun juga Kepatihan Wetan. Tapi setelah diperiksa hanya satu orang saja.