Musim panen jagung bagi sebagian petani di Desa Wringinanom Sambit membuat mereka bisa tersenyum lebar, pasalnya selain hasilnya bagus harganya juga tinggi.
Seperti disampaikan Pak Dasar salah satu petani dimana harganya mencapai 5400 rupiah per kg dalam bentuk pipil kering. Harga itu lebih tinggi dari panen sebelumnya yang hanya mencapai Rp4.300 per kg nya.
“Menjelang panen ini, sekarang berkisaran harga tengkulak, mengambil kesini Rp5.400” katanya pada gema surya (07/08)
Sementara harga jagung basah, dengan sistem giling mesin di sawah, sempat harganya hanya Rp2500, Namun di tempatnya, penggilingan dilakukan manual dan dikeringkan dirumah.
“Itu gini mbak, yang 2500 itu belum kering, gilingnya giling dari sawah itu, kalau untuk Wringinanom gilingnya tidak pakai giling besar, pakai giling manual, jadi untuk benih juga bisa”
Dirinya sendiri juga merangkap sebagai pedagang, dimana hasil panenan petani sebagian di kirim ke Trenggalek. Musim kemarau yang tidak banyak air justru bagus untuk pertumbuhan jagung, sedangkan untuk pengairan pihaknya mengandalkan pengairan sibel.
Dengan tingginya harga jagung, para petani bisa balik modal juga menikmati keuntungan, Adapun pemasarannya sendiri juga mudah lantaran sudah diambil dari para tengkulak.