Para pengungsi tanah retak yang menempati gedung TK dan balai desa lama desa Tumpuk Sawoo dikabarkan kesehatannya mulai menurun. Selain mengeluh pusing, banyak yang terserang batuk pilek dan gatal-gatal.
Kepala Puskesmas Sawoo, dr. Anita saat dikonfirmasi membenarkan adanya keluhan tersebut. Sejak didirikan pos kesehatan di hari pertama mengungsi, memang sudah ada yang mengeluh kondisi badannya drop.
Hal tersebut bisa dimaklumi, lantaran secara psikologis terganggu, dari awalnya hidup tenang di rumah sendiri, tiba-tiba harus tinggal bersama sama dengan ratusan warga lain di tempat yang sama untuk mengungsi.
Karenanya, saat diukur tekanan darahnya, banyak yang naik. Dijelaskan dari 139 jiwa, puluhan orang diantaranya merupakan kelompok rentan, seperti wanita hamil dan juga anak-anak, sementara 19 orang lainnya, kelompok lansia. Kendati begitu hingga Rabu siang, 1 Maret 2023, secara umum ,keluhan tersebut bisa diatasi oleh tim medis yang tak lelah memantau kesehatan mereka.
Bahkan, tenaga kesehatan sering dijadikan ajang curhat, akan kekhawatiran warga ke depan jika tak memiliki rumah lagi. Pihaknya selalu memberikan motivasi kepada para pengungsi agar tetap bersabar dan semangat sembari berdoa agar pemerintah bisa mencarikan solusi terbaik untuk mereka ke depannya.
