Kedelai Lokal Tembus Rp 15 ribu per kg, Dikeluhkan Pengrajin Tempe Keripik
Kenaikan harga kedelai lokal sejak beberapa hari terakhir, mulai dikeluhkan sejumlah pengrajin tempe kripik. Sutrisno, pengrajin tempe kripik di Plancungan Slahung mengaku harga kedelai kecil per kgnya sudah tembus Rp 15 ribu.
Sudah harganya melangit, terkadang barangnya susah dicari. Untungnya selama ini, sudah memiliki langganan sehingga masih bisa berjualan. Pasalnya dirinya pilih berhenti jadi pengusaha tempe kripik jika bahan baku berupa kedelai lokal tidak ada.
Dijelaskan memilih menggunakan kedelai lokal, karena lebih mudah diproses, rasanya pun lebih gurih dan “babar”. Karenanya sejak 22 tahun terakhir, menjadi pengrajin tempe kripik belum pernah sekalipun mencoba menggunakan kedelai Impor.
Dalam satu kali pembuatan tempe kripik, dibutuhkan minimal 4 kg kedelai lokal. Sebelum mencapai Rp 15 ribu per kg, harganya masih sekitar Rp 14 ribu, tapi memang setiap membeli selalu ada kenaikan harga.