Musim Penghujan Dinkes Minta Masyarakat Juga Waspadai Penyakit Leptospirosis
Selain penyakit yang disebabkan nyamuk, dinas kesehatan (dinkes) juga mewaspadai penyakit yang disebabkan tikus, meski sampai saat ini belum ada temuan kasus tapi ada satu daerah di Ponorogo yang sempat terkena wabah leptospirosis. Leptospirosis sendiri merupakan penyakit yang dapat ditularkan melalui kencing tikus. Penularan Leptospirosis masuk ke dalam tubuh manusia melalui selaput lendir mata, hidung, kulit lecet, dan makanan.
Anik Setyarini kabid pencegahan dan pengendalian penyakit dinkes mengatakan penyakit tersebut disebabkan bakteri Leptospira, Bakteri ini dapat menyebar melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi. Beberapa hewan yang bisa menjadi perantara penyebaran leptospirosis adalah tikus, sapi, anjing, dan babi. Uniknya gejalanya sama dengan penyakit gagal ginjal akut, seperti demam tinggi dan menggigil, sakit kepala, mual muntah diare, sakit perut, nyeri otot, bintik-bintik merah di kulit yang tidak hilang saat ditekan dan sesak nafas. Karenanya ketika di Indonesia viral ditemukan gagal ginjal akut pada anak karena dugaan konsumsi obat dalam bentuk sirup, pihaknya juga teringat kasus penyakit kencing tikus.
Meski begitu warga tak perlu panik karena meski menular, tapi tidak bisa ditularkan dari manusia ke manusia karena penyebarannya adalah hewan. Di Jawa Timur sendiri, ada 23 anak yang dilaporkan terkena gagal ginjal akut tapi bukan dari Kabupaten Ponorogo, pola hidup bersih dan sehat (PHBS) sangat penting dilakukan untuk mencegah berbagai macam penyakit.