Berdinding Bambu Beralaskan Tanah, Pemdes Krebet Jambon Usulkan Rumah Satu Warga Untuk Direhab
Masih banyak rumah yang tak layak huni perlu ada perhatian khusus dari pemerintah. Salah satunya rumah Khotimudin, warga RT 03/RW 03, dukuh Gelangan desa Krebet Jambon dimana dindingnya masih terbuat dari bambu yang sudah bolong-bolong dengan lantai beralaskan tanah.
Bahkan karena dinding rumahnya yang terbuat dari bambu, sudah banyak lubang tanpa ada pondasi rumah, sering dimasuki hewan melata seperti ular. Kabar terakhir, sang istri pada awal Juli 2022 lalu harus meninggal dunia karena digigit ular meski awalnya dikira tikus.
Jumiran, kepala desa Krebet mengatakan, setelah istrinya meninggal dunia, warganya itu sering sakit-sakitan. Pasalnya ekonomi keluarga selama ini dibantu istrinya yang kerja serabutan di pasar. Yang bikin trenyuh, anak keduanya juga mengalami kecelakaan sehingga tak bisa bekerja lagi.
Untungnya, keluarga Khotimudin masih menerima sejumlah bantuan baik dari pemerintah maupun donatur. Kemarin dari lazisMu juga datang memberikan sembako. Selain itu juga tercover program BLT desa. Hanya saja soal rumah, memang belum ada bantuan rehab sama sekali, sehingga pihaknya mengusulkan agar jika ada program bedah rumah, bisa dimasukkan sebagai prioritas yang layak menerima bantuan.
Pak Jumiran hidup dengan 2 orang anaknya dan kerja serabutan. Namun menyangkut soal pendidikan, nekat menyekolahkan anaknya hingga bangku kuliah.
Sekedar mengetahui, Mesmi Rahayu, istri Khotimudin meninggal dunia karena digigit binatang pada bagian tangannya saat asyik menonton TV di rumahnya. Ironisnya hingga kini belum diketahui binatang apa yang menggigitnya apakah tikus atau ular yang membuat wanita 45 tahun itu meregang nyawa.