AdvertorialJelajah

SMPN 1 Ponorogo Raih Juara Umum Lomba Seni Teater Tradisional Pekan Cipta Seni Pelajar Jatim

Prestasi luar biasa kembali ditorehkan pelajar SMP Negeri 1 Ponorogo. Sekolah yang dipimpin Drs. Imam Munjahid. MA ini berhasil mengharumkan nama Ponorogo di tingkat Provinsi Jawa Timur dalam pekan Cipta Seni Pelajar  Jatim yang diselenggarakan di Taman Krida Budaya Malang (22/6).
Tim teater Zapo berhasil meraih juara umum lomba seni teater tradisional dari kategori sutradara terbaik, artistik terbaik, serta pemain putra dan putri terbaik. Atas raihan tersebut membuat Kepala Sekolah SMP N 1 Ponorogo, Drs. Imam Mujahid bangga dan bersyukur, walaupun persiapannya hanya 16 hari tapi anak didiknua mampu menjadi yang terbaik
Dijelaskan jika sekolahnya ditunjuk Dinas Pendidikan untuk mewakili Ponorogo dalam Pekan Cipta Seni se-Jatim untuk  lomba teater daerah. Kebetulan sekolahnya sudah lama memiliki kelompok teater, sehingga meskipun terkesan mendadak namun bisa maksimal  dalam pertunjukannya hingga akhirnya berhasil menyingkirkan tim teater dari kabupaten lain di Jatim. Lakon yang ditampilkan dalam teater tradisional itu adalah Suminten, tapi bukan Suminten Edan melainkan Suminten dari sisi lain yang mengedepankan pendidikan karakter anak.

Sementara guru pembimbing teater Zapo, Dedi Hendrawan menambahkan jika raihan prestasi tersebut selain kerja keras dan kekompakan tim juga mendapat dukungan sepenuhnya dari sekolah dan wali murid. Ekstakurikuler yang berdiri sejak 2007 sudah sering mengikuti pementasan dan menelurkan banyak prestasi. Pasalnya, pihak sekolah sangat totalitas dalam mendidik anak yang memiliki bakat seni peran, khusus persiapan dalam  Pekan Cipta Seni Pelajar se Jatim. Selain bekerja sama dengan guru seni budaya, pihaknya juga mengundang pelatih profesional dari luar sekolah.

 

Senada, perasaan bahagia dan syukur juga diungkap M. Fatih, sebagai pemain terbaik laki-laki dimana ia memerankan tokoh Warok Gunaseco. Banyak pesan moral yang disampaikan dalam  cerita tersebut sehingga dirinya ikut menghayati. Diakui, tidak sulit baginya membawakan lakon tersbut karena dia juga seorang dalang