Fenomena Warga Urunan Perbaikan Jalan, Pengamat: Pemerintah Harus Lebih Extrem
Adanya fenomena warga urunan memperbaiki jalan rusak di berbagai wilayah di Ponorogo mendapat perhatian pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Ayub Dwi Anggoro. Pihaknya menjelaskan jika menengok dari sisi komunikasi pembangunan daerah maka ada dua hal yang menjadi pembahasan yakni partisipasi publik dan pelibatan warga dimana keduanya memiliki motif yang berbeda, sebagai kesadaran sosial ataukah bentuk ekspresi kekecewaan.
Selain itu, lanjutnya, fenomena tersebut juga harus melihat kembali bagaimana histori masyarakat melakukan urunan perbaikan jalan. Namun menurutnya, dalam fenomena masyarakat tersebut baik dari partisipasi maupun pelibatan warga akan menjadi hal positif, dimana masyarakat secara sukarela dan gotong royong menyelesaikan segala persoalan tanpa menunggu pemerintah untuk membangun ponorogo. Hanya saja pihaknya belum bisa memastikan aksi masyarakat ini sebagai bentuk kekecewaan atau pelibatan warga karena harus ada data yang valid untuk mengetahuinya.
Pihaknya menambahkan, jika dibandingkan dengan sistem pemerintahan dulu dan sekarang serta fenomena yang terjadi di masyarakat, aksi yang saat ini dilakukan bisa saja merupakan tren positif dimana pemerintah mampu menggerakan. Namun juga tak dipungkiri jika hal ini adalah bentuk protes dan sindiran masyarakat. Untuk itu, menurutnya, dengan kondisi masyarakat yang sudah menunjukan keberaniannya, pemerintah pun juga harus lebih extrem dengan mengajak masyarakat memastikan jalanan di ponorogo kembali mulus.