
ILUSTRASI
Makin banyak masyarakat terserang batuk pilek di tengah cuaca panas yang melanda Ponorogo belakangan ini. Kondisi tersebut terbukti dari meningkatnya permintaan obat influenza di sejumlah apotek yang mencapai 30 hingga 40 persen.
Pemilik beberapa apotek di Ponorogo, Arif Nasruhan, mengatakan bahwa batuk pilek yang dialami masyarakat kali ini cenderung lebih lama dan disertai gejala tambahan.
“Batuk pilek sekarang berbeda, banyak yang disertai sesak napas. Kalau sebelumnya hanya bapil biasa, kini keluhannya lebih berat,” ujar Arif, Senin (13/10/2025).
Menurutnya, obat batuk pilek tanpa resep dokter umumnya tidak mengandung komponen untuk meredakan sesak napas. Karena itu, jika pasien sudah mengeluhkan sesak, ia biasanya menyarankan penggunaan obat khusus pernapasan.
“Kalau sudah ada sesak, sebaiknya konsumsi obat sesak nafas. Sebab, obat flu dan batuk umum biasanya tidak cukup membantu,” tambahnya.
Arif yang juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Ponorogo menuturkan, banyak pelanggannya mengeluhkan batuk pilek yang kali ini lebih membandel.
“Biasanya tiga hari sudah sembuh, tapi sekarang bisa sampai seminggu lebih,” ungkapnya.
Ia menilai, kebiasaan masyarakat yang tidak menggunakan masker saat sakit turut mempercepat penyebaran virus dan bakteri di udara. Selain itu, faktor cuaca juga berpengaruh terhadap daya tahan tubuh.
“Cuaca panas, banyak angin, dan debu membuat imunitas menurun, sehingga tubuh lebih mudah terserang penyakit,” pungkasnya.



