
Reog obyok benar-benar memukau seluruh elemen masyarakat yang hadir menyaksikan di Alun-alun Ponorogo. (Gema Surya/Yudi)
Empat wisatawan asal Korea Selatan terpukau saat menyaksikan pertunjukan Reog Obyok di Alun-alun Ponorogo, Rabu malam (6/8/2025).
Dentuman kendang, lengkingan terompet, dan aksi pembarong yang penuh energi membuat mereka tak henti berdecak kagum di tengah ribuan warga yang memadati pusat kota.
Keempatnya adalah Giheon Park, Lee Heon So, Ye Si Ho, dan Ji Heon Park. Mereka sudah berada di Ponorogo selama 10 hari sebagai relawan IT di salah satu sekolah, dan malam itu memilih menyatu bersama masyarakat menikmati seni budaya khas Bumi Reog dalam gelaran Hari Jadi Ponorogo ke-529.
Dwi Agus Prayitno, Ketua DPRD Ponorogo, mengatakan pagelaran Reog Obyok Rabu malam, 6 Agustus 2025, adalah bagian dari rangkaian Hari Jadi ke-529 Kabupaten Ponorogo, sekaligus penyambutan HUT ke-80 RI.
Menurutnya, Reog Obyok bukan hanya pentas seni, melainkan simbol pemersatu antargenerasi dan antarbangsa.
Warga berkumpul dalam satu suara, satu langkah, satu semangat, yakni cinta budaya dan tanah air.
Kehadiran wisatawan asing memperkuat narasi bahwa Reog adalah milik dunia.
Dikatakan, sebanyak 35 pembarong, 50 penari jathil, dan 8 bujang ganong tampil bergantian, menciptakan formasi yang tertata apik.
Sekadar informasi, rangkaian Hari Jadi ke-529 Kabupaten Ponorogo yang digagas oleh DPRD Ponorogo dimulai tanggal 3 hingga 9 Agustus 2025.
Dibuka oleh holawat dari Majelis Sholawat Gandrung Nabi asal Grobogan, Jawa Tengah.
Fashion carnival, teater dan orkestra, pertunjukan jaran thek, Reog Obyok, Ketoprak Dahono Wengker, dangdut lawas, hingga pagelaran wayang kulit yang akan dilaksanakan tanggal 9 Agustus 2025. (yd/rl/ab)



