
Butuh kerja keras untuk mengevakuasi material longsor di lingkar telaga Ngebel tepatnya di dukuh Kumambang desa Gondowido Ngebel Sabtu 21 Juni 2025.
Material longsor berupa batu-batu besar harus dipecah menggunakan alat breaker yang tidak selesai dalam kurun waktu sehari dua hari.
Agung Prasetyo, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, menjelaskan bahwa upaya evakuasi membutuhkan kerja keras karena batu yang longsor adalah jenis batu keras.
“Pasca kejadian, kami langsung menerjunkan alat berat dibantu Dinas PUPKP. Tapi jenis batu yang longsor ini merupakan batu andesit, sangat keras, jadi breaker harus diistirahatkan beberapa kali karena mesinnya cepat panas,” ujar Agung.
Hingga Senin, 23/6, sekitar 4 rit material sudah berhasil disingkirkan dari badan jalan, dan proses dilanjutkan pada hari berikutnya. Salah satu ancaman utama, yakni sebuah batu besar yang semula menggantung di atas tebing dan berpotensi longsor susulan, kini juga sudah berhasil ditangani.
“Harapan kami, sebelum ada gelaran Larungan Telaga Ngebel, jalur ini sudah bersih dan dinyatakan aman untuk dilalui,” tambahnya.
Sementara itu, Hadi Susanto, Koordinator Relawan BPBD Ponorogo, menyampaikan bahwa proses pemecahan batu besar telah rampung pada Senin pagi.
“Semua batu besar yang longsor sudah berhasil dipecah, tinggal menunggu proses pengangkutan saja. Setelah dipecah menjadi serpihan kecil, totalnya ada sekitar 7 rit,” terang Hadi.