Serangan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak sapi berdampak pada meningkatnya permintaan empon-empon. Tanaman herbal seperti jahe, kunyit, dan temulawak diyakini dapat membantu proses penyembuhan sapi yang terinfeksi virus PMK.
Lamidi, seorang petani sekaligus pedagang empon-empon di wilayah Pulung, menyatakan bahwa permintaan terhadap tiga jenis empon-empon tersebut mengalami kenaikan hingga 50 persen. “Banyak peternak yang mencari jahe, kunyit, dan temulawak karena menurut mereka bisa membantu mempercepat pemulihan sapi yang sakit,” ujar Lamidi.
Menurut keterangan sejumlah konsumen, empon-empon tersebut diolah menjadi tepung sebelum diseduh dan diminumkan kepada sapi yang terinfeksi. Sayangnya, ketersediaan empon-empon saat ini terbatas karena para petani di Ponorogo baru saja melakukan penanaman dan panen raya diperkirakan baru akan terjadi pada Mei mendatang.
Akibat keterbatasan stok, harga empon-empon juga mengalami kenaikan signifikan, berkisar antara Rp4.000 hingga Rp6.000 per kilogram. “Harga jahe kini sudah menembus Rp23.000 per kilogram, sementara kunyit kualitas super mencapai Rp10.000 per kilogram,” tambah Lamidi.
Untuk memenuhi permintaan yang tinggi, sejumlah pedagang besar harus mendatangkan pasokan dari luar daerah, bahkan melakukan impor guna memastikan ketersediaan barang tetap terjaga di pasaran.