
Masyarakat diimbau untuk berhati-hati jika menerima pesan dari seseorang yang mengaku sebagai mantan teman sekolah dan berjanji akan mentransfer uang. Modus ini dapat berujung pada hilangnya uang pribadi, seperti yang dialami oleh Yono, warga Mlarak.
Kemarin siang, Yono tiba-tiba dihubungi melalui WhatsApp oleh seseorang yang menggunakan foto profil seorang teman lamanya yang bekerja di Taiwan. Dengan antusias, Yono menyambut obrolan tersebut, terlebih setelah pelaku mengklaim akan mentransfer uang untuk teman-teman sekolah mereka di Ponorogo.
Saat itu, Yono langsung memberikan nomor rekeningnya. Tidak lama kemudian, sekitar 10 menit kemudian, ia menerima foto bukti transfer dari sebuah bank di Taiwan senilai sekitar Rp9,5 juta. Dalam percakapan WhatsApp, pelaku meminta Yono menggunakan uang tersebut untuk mentraktir teman-teman lama serta mentransfer sebagian kepada seseorang yang mengaku sedang mengalami kesulitan finansial.
Tak lama setelah itu, Yono menerima telepon dari seseorang yang mengaku sebagai teman pelaku, meminta agar ia segera mentransfer Rp1 juta. Beruntung, Yono tidak langsung percaya. Meski ada foto bukti transfer, ia tidak menerima notifikasi masuknya uang ke rekeningnya. Ia pun menolak melakukan transfer sebelum uang benar-benar masuk ke rekeningnya.
Curiga dengan kejadian tersebut, Yono mengirimkan tangkapan layar percakapan WhatsApp kepada teman lamanya yang fotonya digunakan sebagai profil pelaku. Setelah mencari akun asli temannya di Facebook dan mengonfirmasi melalui inbox, ia mendapati bahwa temannya tersebut tidak pernah mengirim uang kepadanya. Hal ini semakin membuktikan bahwa ia sedang menjadi target penipuan.
Ketika Yono mencoba menghubungi kembali pelaku, ia mendapati bahwa semua riwayat percakapan telah dihapus dan nomor WhatsApp pelaku telah memblokirnya. Kejadian ini menjadi peringatan bagi masyarakat agar lebih waspada terhadap modus penipuan semacam ini.