Jelajah

Tanah Longsor di Dukuh Nguncup Desa Bekiring Pulung, Diduga Karena Tikus

Bencana tanah longsor di desa Bekiring Pulung Selasa (12/11/24), diduga kuat karena tikus. Hewan pengerat tersebut ditengarai membuat lubang lubang di tanah disaat musim kemarau. Ketika hujan mengguyur, airnya masuk kedalam lubang tersebut yang menjadikan struktur tanah labil.

Hal tersebut disampaikan, Agus santoso, kepala desa Bekiring Pulung dimana sudah ada kajian dari BPBD Ponorogo terkait penyebab longsor di wilayahnya. Salah satu penyebabnya karena banyaknya lubang lubang tikus yang belum sempat ditutup tanah oleh warga.

Dijelaskan tanah longsor menimpa 5 rumah warganya di dukuh Nguncup yakni milik Supriyono, Jaimen, Hanoko, Bakti, serta Sarmin dimana 4 rumah berlokasi di RT 3 RW 1 dan 1 rumah berlokasi di RT 1 RW 2. Evakuasi dilakukan oleh pihak terkait dibantu warga setempat.

Untungnya tidak ada korban jiwa, hanya saja rumah warga mengalami kerusakan parah dengan kerugian total ditaksir mencapai Rp 25 juta. Pihaknya telah menghimbau kepada warga waspada terhadap tanah longsor, apabila turun hujan sebaiknya mencari tempat aman.

Sementara Agung Prasetyo kabid kedaruratan dan logistik BPBD Ponorogo  mengatakan dua hari diguyur hujan deras pada Selasa dan Rabu kemarin pihaknya menerima laporan adanya tanah longsor di sejumlah titik. Selain dukuh Nguncup desa Bekiring Pulung, tanah longsor terjadi di dukuh Ploso desa Ngadirojo dan dukuh Krajan Desa Jurug Sooko.

Sementara di dukuh setumbal talud sungai ambrol. Pihaknya bersama pemerintah desa setempat dan warga bahu membahu membersihkan material longsoran tanah dan minta warga selalu waspada dan siaga bencana alam.