Kian Banyak Daerah yang Dilanda Bencana Kekeringan, Giliran Prayungan Sawoo dan Senepo Slahung Minta Droping Air
Semakin bertambah banyak wilayah di Ponorogo yang dilanda bencana kekeringan. Catatan di BPBD Ponorogo, hingga pekan ketiga bulan September 2024, ada 16 dukuh, 14 desa di 7 kecamatan yang melaporkan krisis air bersih. Data terakhir yang minta droping air, adalah desa Sidoharjo Jambon, Prayungan Sawoo dan Senepo Slahung.
Agung Prasetyo, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, menjelaskan bahwa pihaknya selalu melakukan assessment setiap kali menerima permintaan droping air bersih. “Setelah kami cek, sumber air di wilayah-wilayah tersebut memang sudah mengering, dan meskipun ada air, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga,” ujar Agung.
Namun, tantangan terbesar yang dihadapi BPBD adalah sulitnya medan di beberapa daerah, terutama di wilayah pegunungan seperti Ngrayun, Sawoo, dan Sooko. BPBD sering memanfaatkan kearifan lokal dan bantuan dari relawan untuk meneruskan suplai air ke warga yang membutuhkan. Mereka juga membantu menyediakan tandon air dan jerigen untuk memudahkan distribusi.
Agung juga menekankan bahwa penanganan bencana kekeringan dalam jangka panjang dapat diantisipasi melalui reboisasi atau penanaman kembali hutan-hutan yang gundul. Upaya ini diharapkan dapat memulihkan sumber-sumber air dan mencegah kekeringan di masa mendatang.
Sekedar mengetahui, tujuh kecamatan yang sebagian wilayahnya terdampak kekeringan antara lain Slahung, Jambon, Bungkal, Badegan, Sawoo, Sooko, dan Sampung.