HeadlineJelajah

Kian Meluas, Kekeringan di Ponorogo, Sudah Ada 7 Kecamatan Minta Droping Air Bersih

Bencana Kekeringan di Ponorogo kian meluas. Data di BPBD tercatat 7 kecamatan yang dilanda kekeringan. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan data awal september yang hanya mencatat 3 kecamatan saja.

Agung Prasetyo, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, menjelaskan bahwa jumlah wilayah terdampak terus bertambah. “Pada awal September, hanya ada tiga kecamatan, kemudian meningkat menjadi lima kecamatan di minggu ketiga, dan sekarang mencapai tujuh kecamatan, yang mencakup 12 desa,” ujarnya.

Kecamatan-kecamatan yang terdampak kekeringan antara lain Slahung, Jambon, Bungkal, Badegan, Sawo, serta dua kecamatan baru yakni Sooko dan Sampung. Beberapa desa yang terkena dampak di antaranya adalah Sidoharjo, Karangpatihan, Ngadirojo, Suru, Sriti, Pangkal, Mbelang, Mbulung, Nduri, Wates, Sidowayah, dan Nggelang Kulon.

“Pada tahun sebelumnya, kekeringan hanya melanda Slahung, Jambon, Bungkal, Badegan, dan Sawo. Namun, tahun ini kecamatan Sooko dan Sampung juga mengalami kekeringan,” tambah Agung.

Untuk mengatasi masalah kekeringan ini, BPBD mendorong upaya reboisasi dan pembuatan sumur dalam. Reboisasi sebenarnya sudah dimulai sejak 2002 dengan menanam pohon jambu monyet, namun banyak warga yang menggantinya dengan pohon jati yang dianggap lebih bernilai ekonomis.

Selain itu, BPBD juga bekerja sama dengan berbagai komunitas untuk memberikan bantuan air kepada warga terdampak. BPBD memperkirakan hujan akan mulai turun pada minggu kedua Oktober, berdasarkan konfirmasi dari BMKG Nganjuk, Juanda, dan Malang.