Jelajah

Di Pudak, Kalangan Peternak Mulai Kesulitan Cari Rambanan Karena Kekeringan

Kalangan peternak sapi perah di kawasan Pudak mulai mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pakan ternak mereka karena musim kemarau. Rumput gajah yang ditanam tidak bisa tumbuh optimal, karena tidak adanya pengairan yang memadai. Akibatnya, para peternak harus turun ke Daerah yang lebih rendah untuk mencari pakan alternatif.

Tohari, salah satu warga Pudak menyampaikan, bahwa ia harus pergi ke kota Ponorogo dan sekitarnya untuk mencari sisa-sisa tanaman jagung atau tanaman lain di sawah sebagai pakan ternak, selain itu peternak juga membeli pucuk tebon dengan harga satu kotak sekitar 100 ribu rupiah. Satu kotak pucuk tebon tersebut dapat mencukupi kebutuhan pakan satu ekor sapi selama 10 hari.

Hanya saja kata Tohari, pengeluaran peternak akan meningkat karena mereka harus menyewa kendaraan dengan biaya sekitar 400 ribu rupiah, belum termasuk biaya makan dan bahan bakar minyak (BBM).

Selain kesulitan pakan alami, pasca adanya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) beberapa waktu lalu, peternak juga dihadapkan dengan pilihan memanen rumput gajah lebih awal saat usianya masih muda, karena sapi yang sakit tidak bisa memakan rumput yang sudah tua. Akibatnya, pertumbuhan rumput gajah terganggu dan waktu panennya menjadi lebih lama.