Menko PMK Muhadjir Effendy Minta Pemda Intervensi Harga Jagung Ditingkat Petani
Harga jagung di tingkat petani yang lebih murah membuat pemerintah daerah diminta melakukan intervensi harga. Jika dibandingkan dengan harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga jagung tingkat petani di Ponorogo sebesar Rp4.400 per kilogram dinilai jauh lebih murah dimana harga di Bapanas saat ini berkisar Rp5.690 per kilogram.
Hal ini disampaikan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat melakukan panen raya jagung di Prayungan Sawoo Ahad (04/8), dimana menurutnya harus ada intervensi harga dari Pemda, supaya harganya bisa dikendalikan.
Dengan intervensi itu, diharapkan Pemda bisa mengendalikan harga agar sesuai, sehingga petani tidak dirugikan dengan harga jagung yang murah seperti saat ini, pihak-pihak tertentu juga diminta tidak bermain-main memanfaatkan momen untuk mencari keuntungan yang bisa mengakibatkan kerugian kepada petani.
Untuk mengatasi persoalan seperti ini, kata Muhadjir mestinya Pemda bisa mengalokasikan anggaran untuk melakukan pembelian, petani sebetulnya juga tidak ingin untuk mencari keuntungan sebanyak mungkin, dimana hanya meminta harga wajar, artinya, cukup untuk mengganti jerih payah dan sewa lahan miliknya.
Muhadjir mengungkapkan produksi para petani di Indonesia sebenarnya juga tidak kalah bersaing dengan petani di Vietnam atau Brazil, bahkan, menurutnya mental kerjanya lebih hebat karena bisa bekerja di sawah dengan jam kerja yang cukup lama, mulai pagi hingga sore hari.