Skip to content
Gema Surya FM

Gema Surya FM

Inspiratif, Akurat

Berita Terkini

  • Lost Contact dengan Istri Sejak Kebakaran Apartemen Tai Po Hong Kong, Suami Dina Martiana Sedih dan Bingung Cari Kemana
  • Dua PMI yang Bekerja di Taipo Hongkong Tidak bisa Dihubungi Keluarga Sejak Tragedi Kebakaran Apartemen
  • Harga Kacang Oven Ikut Naik, Pedagang Sate Ayam Ponorogo Sambat
  • 88.585 Warga Miskin di Ponorogo Akan Terima Bantuan Beras dan Minyak Goreng
  • Namanya Sering Dicatut untuk Tipu-Tipu, Plt Bupati Lisdyarita Minta OPD Cross Check Langsung ke Dirinya
Primary Menu
  • Home
  • Station Info
    • Profile
    • Data Teknik
    • Tarif Iklan
  • News
  • Podcast
  • Live Stream
  • Kontak
ON AIR
  • Home
  • 2024
  • Juni
  • 24
  • Warga Jalan Hos Cokro dan Urip Sumoharjo Mulai Keluhkan Debu dari Eks Pasar Lanang
  • Headline
  • Jelajah

Warga Jalan Hos Cokro dan Urip Sumoharjo Mulai Keluhkan Debu dari Eks Pasar Lanang

Gema Surya FM Senin 24 Juni 2024 | 11:53 WIB
Lanang

Warga sekitar dan pengguna jalan yang melintasi kawasan Jalan HOS Cokroaminoto dan Urip Sumoharjo mulai mengeluhkan kondisi eks Pasar Lanang yang saat ini bangunannya telah rata dengan tanah. Di musim kemarau, urukan tanah di bekas pasar tersebut menimbulkan debu yang berterbangan akibat angin kencang, menyebabkan polusi udara yang cukup mengganggu.

Arief Nasruchan, salah satu warga Jalan Urip Sumoharjo, mengungkapkan bahwa debu yang berterbangan tidak hanya menjadi polusi udara tetapi juga membuat lantai rumahnya cepat kotor sehingga harus sering dibersihkan.

“Debu ini selain menjadi polusi udara, juga membuat lantai rumah harus sering dibersihkan karena gampang kotor. Bagi yang alergi udara, debu tersebut tentu menimbulkan sesak napas dan juga batuk,” kata Arief.

Ia juga menambahkan bahwa banyak pengguna jalan yang berhenti di lampu merah mengeluhkan mata mereka kelilipan debu. Meski sudah ada laporan dari warga ke pemerintah kabupaten, hingga kini belum ada tindak lanjut.

“Sebenarnya sudah ada laporan dari warga ke pemkab namun belum ada tindak lanjut. Sebelum ada pengurukan tanah yang awalnya akan digunakan untuk gedung ekraf, tidak terlalu banyak debu. Semestinya pasca diurug harus ada penyiraman minimal seminggu dua kali dan juga pemadatan tanah,” jelas Arief.

Arief juga menggarisbawahi pentingnya pemanfaatan lahan eks Pasar Lanang ini, karena jika dibiarkan tanpa ada kegiatan apapun, tanah urug tidak akan segera padat. Selain itu, saat musim penghujan, lahan tersebut akan ditumbuhi ilalang yang bisa menjadi sarang ular dan tikus.

“Karenanya menurut saya, perlu ada pemanfaatan lahan eks pasar itu. Sebab jika musim penghujan, lahan tersebut juga ditumbuhi ilalang yang menyebabkan banyak ular dan tikus,” tambahnya.

About the Author

Gema Surya FM

Author

View All Posts
Bagikan :
        

Post navigation

Previous: Jasa Penggilingan Daging Laris Manis Usai Idul Adha
Next: Dua Bulan Terakhir, Polisi Tetapkan 23 Tersangka Kasus Mercon

Related Stories

213
  • Jelajah

Lost Contact dengan Istri Sejak Kebakaran Apartemen Tai Po Hong Kong, Suami Dina Martiana Sedih dan Bingung Cari Kemana

Gema Surya FM Jumat 28 November 2025 | 12:15 WIB
214
  • Jelajah

Dua PMI yang Bekerja di Taipo Hongkong Tidak bisa Dihubungi Keluarga Sejak Tragedi Kebakaran Apartemen

Gema Surya FM Jumat 28 November 2025 | 11:50 WIB
9898
  • Jelajah

Harga Kacang Oven Ikut Naik, Pedagang Sate Ayam Ponorogo Sambat

Gema Surya FM Jumat 28 November 2025 | 11:17 WIB

Dengarkan siaran Gema Surya FM melalui live streaming dan simak berita-berita terkini Kabupaten Ponorogo dan sekitarnya
  • Profile
  • News
  • Tarif Iklan
  • Live Streaming
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Babadan
  • Badegan
  • Balong
  • Bungkal
  • Jambon
  • Jenangan
  • Jetis
  • Mlarak
  • Kauman
  • Ngebel
  • Ngrayun
  • Ponorogo
  • Pulung
  • Sambit
  • Sawoo
  • Sampung
  • Siman
  • Slahung
  • Sooko
  • Sukorejo
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.