Pengairan Waduk Bendo Tidak Sampai ke Persawahan Wilayah Sambit, Para Petani Hanya Andalkan Sumur Dangkal
Keberadaan Waduk Bendo di Desa Ngindeng, Sawoo, disinyalir belum memberikan manfaat lebih kepada para petani di wilayah Sambit.
Buktinya, belasan hektar tanaman padi di wilayah tersebut kekeringan di musim kemarau ini. Awalnya, petani menyangka masih ada hujan, namun adanya El Niño menyebabkan musim kemarau datang lebih awal.
“Dari pengalaman yang terdahulu, memang di daerah Bulu yang sebelah selatan dulunya kan mendapat aliran dari Bendo, karena di Bendo ini sudah dibangun saluran irigasi mulai dari desa di wilayah Sawoo sehingga kelihatannya tidak sampai ke wilayah areal persawahan tersebut,” kata Mulyadi, Koordinator PPL Sambit Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan.
Mulyadi menyampaikan ada beberapa desa di Kecamatan Sambit yang berpotensi kekeringan, yakni di Bulu, Maguwan, sebagian Bancangan, Campur Rejo, dan Campur Sari.
Para petani di wilayah tersebut mengandalkan sumur air dangkal dengan biaya sendiri. Akibatnya, mereka sering mengeluh rugi lantaran biaya tanam cukup tinggi.
Semestinya, dengan keberadaan Waduk Bendo, setidaknya bisa membantu masalah irigasi pertanian di wilayah Sambit. Namun yang terjadi, air Waduk Bendo sudah habis di daerah atas seperti Sawo dan tidak sampai ke daerah di bawahnya.
Harapannya, petani yang tergabung dalam Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) meminta kepada Dinas DPU PKP untuk memberikan solusi masalah tersebut. (rl/ab)