One Way Pengaruhi Sholat Jamaah Lansia di Masjid NU, Warga Takut Menyebrang
Sebagian warga RT 03/RW 01 Jalan Gondosuli, Kelurahan Nologaten, Ponorogo, mengaku tak lagi bisa sholat jamaah di Masjid NU full 5 waktu sejak penerapan one way di Jalan Sultan Agung.
Mereka yang rata-rata lansia takut menyebrang, kecuali saat sholat Subuh saja. Saat Subuh, kondisi jalan masih lengang, namun akan berubah menjadi padat dari pagi hingga malam hari.
“Karena kita ini lingkungan terdekat disitu dengan masjid NU yang berada di seberang jalan (sebelah barat),” kata Budi Hermawan, pengurus RT setempat.
Budi mengatakan sudah menyampaikan keluhan warga ke Pemkab saat rapat RT. Intinya, jika penerapan jalan satu arah tetap diberlakukan, harus ada fasilitas yang menyertainya, khususnya untuk menyebrang jalan dengan mudah dan aman.
“Jeda untuk menyeberang itu kesulitan, (contoh) saya saja mau nyebrang saja waswas apalagi kalau orang tua, yang mungkin cara pandangan mata tidak terlalu jelas karena kurang terang,” imbuhnya.
Selama ini, hampir semua warga di Jalan Gondosuli beribadah di Masjid NU Jalan Sultan Agung. Ketika masih dua arah, saat menyebrang tidak takut karena ada median jalan di tengah yang bisa digunakan untuk berhenti sementara sambil menunggu arus lalu lintas sepi.
Namun, kini sulit untuk menyebrang karena Jalan Sultan Agung ramai dan laju kendaraan sangat kencang. (rl/ab)