Viral Balita Stunting Diberi Susu Kental Manis dan Biskuit, Dinkes Ponorogo Angkat Bicara
Dinas Kesehatan – Dinkes Ponorogo angkat bicara terkait viralnya penanganan stunting yang hanya diberikan susu kental manis (SKM) telur serta biskuit di Desa Bajang Kecamatan Mlarak. Sub Koordinator Kesehatan Gizi Masyarakat Dinas kesehatan Ponorogo Lis Suwarni, membenarkan pemberian 4 kaleng susu kental manis dalam kegiatan Posyandu di wilayah tersebut.
Namun bukan untuk diminumkan kepada Balita yang terindikasi stunting melainkan menjadi bahan tambahan produk olahan makanan dengan takaran sesuai aturan. Dijelaskan ada 18 Balita di lingkungan tersebut yang berat badan dan tinggi badannya kurang tapi telah mendapatkan penanganan khusus. Yaitu bagi balita stunting maupun gizi buruk diberikan PMT pemulihan dimana dalam 90 hari, asupan makanannya dipantau. Jika tidak ada perubahan maka akan dilakukan berbagai upaya langsung oleh dinas kesehatan.
Kendati begitu pihaknya tak ingin menyalahkan siapapun, dengan viralnya kasus ini di Medsos karena sebagai bahan evaluasi bersama dalam membangun kesadaran pencegahan stunting di Ponorogo. Menurutnya, kasus ini membuktikan adanya komunikasi yang belum terjalin bagus antara kader Posyandu desa dengan ibu balita penyandang stunting. Sehingga sosialisasi yang disampaikan tidak terserap maksimal akhirnya salah tafsir.
Sebelumnya Viral di Media Sosial dimana salah satu pakar nutrisi nasional dr. Tan Shot Yen dalam akun Instagramnya mengupload postingan di IG Storynya, balita stunting di Kabupaten Ponorogo diberi susu kental manis. Diketahui balita penyandang stunting itu berasal dari Desa Bajang Kecamatan Mlarak yang oleh Kader Posyandu desa, sang ibu balita diberikan 4 kaleng susu kental manis coklat dan putih, biskuit berkrim, dan telur. Praktisi stunting Indonesia ini bahkan juga menandai akun Presiden Jokowi, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, hingga Kemenkes RI.