Surplus Beras, Ponorogo Berpotensi Alami Rawan Pangan Jika Beras Terus Melambung
Meski kabupaten Ponorogo surplus beras namun kenaikan harga gabah beberapa pekan terakhir, berpotensi menimbulkan rawan pangan. Hal tersebut disampaikan kepala dinas pertanian, ketahanan pangan dan perikanan – Dipertahankan Ponorogo, Masun menyikapi masih tingginya harga beras hingga saat ini.
Pihaknya tak memungkiri pendapatan per kapita yang semestinya bisa dialokasikan untuk kebutuhan lain, akhirnya banyak terserap untuk membeli kebutuhan pokok tersebut, dan kondisi inilah yang bisa mengancam ketahanan pangan.
Di sisi lain, petani selaku produsen sangat diuntungkan dengan kenaikan harga gabah namun di sisi lain masyarakat selaku konsumen sangat dirugikan. Padahal jika dilihat dari data, hingga akhir Desember 2022, stok beras mengalami surplus sekitar 235,000 ton lebih yang seharusnya mencukupi.
Ada indikasi beras lokal karena surplus, dibawa ke luar daerah atau move out nasional yang akhirnya berimbas pada kenaikan harga beras di ponorogo sendiri. Hanya saja sejauh ini dirinya tidak memegang data persis, berapa ton beras yang move out nasional.
Yang dilakukan pemerintah kabupaten sejauh ini, berusaha menstabilkan harga jangan sampai harga beras terus melambung dengan Operasi pasar bersama Bulog.