Pembangunan Huntara Untuk Warga Terdampak Longsor Gunung Banyon Talun Ngebel Sudah 85 Persen
Pemerintah desa Talun Ngebel mengklaim pembangunan hunian sementara – Huntara di dukuh Sidomukti,15 persen lagi rampung. Jika tak ada kendala, pertengahan Februari 2023 nanti, 22 kepala keluarga yang terdampak tanah longsor gunung Banyon, bisa direlokasi dan segera menempati rumah barunya.
Kepala desa Talun Waroto menjelaskan hingga hari ini pembangunannya sudah mencapai 85 persen. Bahkan dari 22 unit, 5 unit sebenarnya sudah rampung, sisanya tinggal menyelesaikan plester nya saja. Yang menjadi kendala sejauh ini masih cuaca lantaran jika hujan deras datang bahan material sulit masuk ke lokasi sehingga harus dilansir.
Untungnya jalan menuju lokasi sudah selesai bantuan dari LazisMu beberapa waktu lalu. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan PLN area Madiun untuk pengajuan penambahan tiang listrik di wilayahnya. Untuk warga nya yang terdampak longsor masih menempati rumah lama tapi jika hujan mengungsi dulu ke tempat aman. Meski nantinya menempati Huntara tapi tak ada rencana untuk merobohkan bangunan rumah lama untuk menjaga psikologi warganya.
Pembangunan rumah hunian sementara- huntara di lahan relokasi dukuh Sidomukti desa Talun Ngebel dimulai 24 November 2022 lalu rumah sebanyak 22 unit. Ini setelah PVMBG merekomendasikan agar 40 KK yang tinggal di sekitar gunung Banyon di relokasi lantaran sangat berbahaya dengan retakan tanah yang semakin lebar dan sering longsor.
Setelah dilakukan kajian dan evaluasi, untuk sementara hanya ada 22 KK yang diprioritaskan untuk segera dipindah.