Dinilai Rusak Konsentrasi, Dindik Ponorogo Himbau Sekolah Larang Anak Didiknya Main Lato-lato di Lingkup Belajar
Demam lato-lato di kalangan anak anak usia SD menyebabkan dinas pendidikan Ponorogo ikut “Greges “. Buktinya OPD yang dipimpin Nurhadi Hanuri itu, mengeluarkan himbauan agar sekolah melarang anak didiknya membawa permainan tradisional tersebut.
Kabid pembinaan SD, Edy Suprianto mengatakan memang belum ada himbauan resmi tapi sudah menyampaikan lewat grup sekolah. Pertimbangannya permainan yang cukup viral itu dinilai membahayakan dan mengganggu konsentrasi belajar.
Bahkan di daerah lain sudah ada korban, dimana matanya harus dioperasi karena terkena bola lato-lato. Meski kejadiannya bukan di Ponorogo tapi patut diwaspadai jangan sampai terjadi di lingkungan sekolah. Dirinya melihat sendiri di lingkungan rumahnya, bola lato mengenai kaca setelah talinya putus. Bayangkan jika bola tersebut terlempar dan mengenai mata anak atau bagian tubuh vital lainnya sehingga dinilai berbahaya.
Namun begitu, pihaknya tak bisa melarang tapi sekedar mengeluarkan himbauan yang dishare lewat grup sekolah-sekolah. Ternyata mendapat dukungan dari banyak kepala sekolah dimana sebelum himbauan tersebut turun, sudah banyak yang melarang siswanya membawa permainan lato-lato di sekolah.