Jelajah

Afrida, Aremanita Asal Tumpak Pelem Sawoo, yang Kena Syaraf Terjepit, Pasca Terinjak-injak Dalam Tragedi Kanjuruhan

Meski sudah hampir sebulan berlalu, namun tragedi Kanjuruhan Malang masih menyisakan rasa trauma bagi Afrida, Aremanita ( Suporter Arema ) dari Tumpak Pelem Sawoo. Bagaimana tidak, jika gadis 23 tahun tersebut seakan jadi saksi hidup peristiwa mengerikan yang menyebabkan ratusan orang meninggal dunia.

Kepada gema surya, Afrida mengaku sering mimpi buruk ketika tidur di   malam hari seakan masih berada di lokasi kejadian dimana banyak tangisan dan mayat bergelimpangan. Selain trauma psikologi juga menderita trauma fisik yakni tangan kirinya sulit digerakkan akibat syaraf terjepit. Belum lagi matanya masih merah dan perih terkena gas air mata.

Diceritakan, jika dia berangkat bersama 8 orang temannya menggunakan mobil pribadi menuju stadion Kanjuruhan Malang 1 Oktober 2022, ingin melihat langsung pertandingan sepak bola tim kesayangannya melawan Persebaya. Adapun menjadi Aremanita sejak tahun 2015 lalu dan baru memiliki kesempatan menonton langsung mengingat selama ini hanya bisa dilihat di televisi.

Dirinya sama sekali tak menyangka jika pertandingan tersebut berujung maut. Suasana memanas ketika ada Aremania yang turun untuk memberikan motivasi kepada tim Arema yang saat itu kalah. Entah apa penyebabnya tiba- tiba terjadi kerusuhan sehingga suporter turun ke lapangan dan terjadi penembakan gas air mata. 

Dirinya yang saat itu di tribun nomor 10, langsung diajak keluar teman-temannya. Sayang, sampai pintu keluar, ribuan penonton sudah berdesakan sehingga dirinya terlepas dari rombongan dan terjatuh ke tangga paling bawah. Setelah itu merasakan sakit luar biasa di beberapa bagian tubuhnya karena terinjak-injak orang yang kalang kabut. 

Karena sudah tak berdaya, dirinya hanya bisa pasrah dan akhirnya ada tangan seseorang yang kembali menarik dan mengangkat tubuhnya sampai ke mobil yang ternyata teman se rombongan lalu membawa ke rumah sakit. Untungnya dari hasil pemeriksaan luka yang diderita tidak serius sehingga di perbolehkan pulang ke rumah.

Hanya saja hingga saat ini, rajin periksa ke dokter syaraf untuk memulihkan kembali tangannya yang lemas tak bertenaga. Padahal rencananya tahun ini akan berangkat bekerja ke Taiwan, namun harus dipending dulu.