HeadlineJelajah

Ratusan Sapi Mati Kena PMK Tidak Masuk Data Penerima Bantuan, Disoal DPRD

Sedikitnya 400 ekor sapi mati karena penyakit mulut dan kuku ( PMK) tidak masuk ke data Sistem informasi kesehatan hewan Indonesia ( Isikhnas ). Dampaknya para peternak terancam tidak akan memperoleh bantuan dari Pemerintah pusat sebesar Rp 10 juta per ekor. 

Hal itu terungkap setelah rapat dengar pendapat antara komisi B DPRD, perwakilan peternak, Dinas pertanian, ketahanan pangan dan perikanan ( Dipertahankan) Kamis siang, 6/10/2022.

Miseri Efendi, wakil ketua DPRD Ponorogo menyayangkan hal tersebut. Sehingga pihaknya berupaya agar mereka memperoleh bantuan dari pemerintah pusat. Pasalnya kata Miseri, sesuai regulasi bantuan tidak hanya dari APBN namun juga bantuan APBD provinsi dan kabupaten.

Pihaknya bersama perwakilan peternak, dinas terkait siap mendatangi kementerian pertanian dan komisi 4 DPR untuk “ Wadul ”. Bantuan Rp 10 juta per ekor sapi yang mati karena PMK menimbulkan kecemburuan antara peternak yang diajukan dapat bantuan maupun yang tidak. 

Ironisnya alasan 400 ekor sapi mati pmk tersebut karena tidak ditangani oleh dokter hewan yg ditunjuk atau ditangani dokter swasta atau mantri swasta. Padahal berdasarkan regulasi kata Miseri, sapi diduga mati karena dan ditangani dokter swasta bisa memperoleh bantuan dari pemerintah selama dokter swasta menerbitkan visum dan rekomendasi oleh pihak berwenang.