
Wakil ketua DPRD Ponorogo Dwi Agus Prayitno, minta kebijakan kenaikan harga tiket masuk – HTM obyek wisata telaga Ngebel dipending. Politisi PKB itu menilai kenaikan tersebut waktunya belum tepat karena akses jalan menuju telaga banyak yang rusak.
Jika tujuannya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah – PAD, dikhawatirkan justru tak tercapai karena wisatawan enggan berkunjung karena mahal. Sementara sarana yang ada disana juga tak ada penambahan sama sekali.
Dalam waktu dekat pihaknya akan minta komisi terkait, memanggil Dinas budaya pariwisata pemuda dan olah raga. Selain klarifikasi alasan menaikkan HTM hampir dua kali lipat juga minta ada penundaan.
Ada baiknya, kenaikan harga tiket masuk diterapkan pasca pembangunan infrastruktur jalan selesai dilakukan. Ada beberapa titik ruas jalan menuju telaga, yang tahun ini mendapatkan proyek dari program pemulihan ekonomi nasional PEN yang sudah memasuki tender.
Pihaknya yakin, jika jalan-jalan di Ponorogo sudah mulus, kenaikan harga tiket masuk Ngebel naik, tak lagi jadi persoalan. Diakui, menaikkan harga tiket menjadi hak bupati tapi sejauh ini DPRD belum pernah diajak bicara. DPRD hanya menyarankan pengoptimalan PAD sebab sebelum pandemi, target obyek wisata Ngebel bisa tembus Rp 1 Milyar.
Asal tahu saja, sesuai Perbup no 46 tahun 2022, HTM obyek wisata telaga Ngebel naik dari 8000 rupiah menjadi Rp 15 ribu per 29 Juli lalu. Kenaikan tersebut mendapat tanggapan beragam dari masyarakat. Rata-rata tidak menyetujui mengingat tidak diimbangi dengan sarana dan prasarana yang ada di wisata andalan Ponorogo tersebut.